Foto saya
I work at home as a full time mother.....
Diberdayakan oleh Blogger.

RSS

Rabu, 25 April 2012

Neraka...???Naudzubillahi min dzalik...


~~Pedihnya Ruhani Penghuni Neraka~~

Assalamualaikum wr.wb.

Bismillahirrahmaanirrahiim

Selain siksaan jasmani bagi penghuni neraka, juga ada siksaan ruhani. Di antaranya adalah mereka kekal di tempat itu dan tidak akan selamat darinya. Inilah siksaan paling keras bagi para penghuni neraka.

Tidak diragukan, bahwa kepada orang-orang munafik dan kafir telah disampaikan hujjah secara sempurna. Tetapi mereka mati dalam kekafiran, maka mereka semua kekal di dalam siksaan itu.

Sesungguhnya orang-orang yang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya, mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS. Al-Bayyinah [98] : 6)

Demikianlah balasan terhadap musuh-musuh Allah, (yaitu) nereka. Mereka mendapat tempat tinggal yang kekal di dalamnya sebagai balasan atas keingkaran mereka terhadap ayat-ayat Kami. (QS. Fushshilat [41] : 28)

Jadi, balasan bagi musuh-musuh Allah SWT., adalah kekekalan di dalam neraka. Bahkan Allah menyebutkan demikian dalam firman-Nya :

Dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. (QS. Al-Araaf [7] : 40)

Hingga unta masuk ke lubang jarum maksudnya adalah orang-orang kafir tidak mungkin masuk surga sebagaimana tidak mungkin masuknya untu ke lubang jarum.

Demikianlah, dan masih ada lagi bentuk-bentuk kesusahan dan kepedihan yang bersifat ruhani bagi seseorang yang mendapat balasan neraka akibat kedurhakaannya di dunia. Berikut ini saya uraikan beberapa antara kepedihan itu.

Kepedihan pertama, seorang penghuni neraka tidak akan memperoleh luthf (kelembutan mutlak) dan rahmat Allah SWT., bahkan sebaliknya, dia memperoleh murka Allah SWT., sebagaimana firman-Nya :

sekali-kali tidak maksudnya : sekali-kali tidak seperti apa yang mereka katakana bahwa mereka dekat pada sisi Allah Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka. (QS. Al-Muthaffifiin [83] : 15)

Kepedihan kedua adalah pengurungan, kesedihan dan kesengsaraan yang ditimpakan kepada penghuni neraka, sehingga kalau saja di neraka itu ada kematian niscaya mereka mengharapkan kematian itu.
Allah SWT., berfirman dalam kitab-Nya :

“… Demikian Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka. Dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka. (QS. Al-Baqarah [2] : 167)

Kepedihan ketiga, seorang penghuni neraka mendapatkan celaan, ejekan dan olok-olok dari Allah SWT., para malaikat dan penghuni surga, serta setan yang ada bersama mereka. Allah SWT., berfirman :

Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata : Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri. (QS. Al-Anam [6] : 130)

Dalam firman-Nya yang lain menegaskan :

Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) dating kepada kamu pemberi peringatan? (QS. Faathir [35] : 37)

Masih banyak pernyataan-pernyataan seperti ini, sehingga para malaikat pun mengolok-olok mereka.

Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka : Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan? mereka menjawab : Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakana : Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar. Dan mereka berkata : Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. (QS. Al-Mulk [67] : 8-10)

Di dalam hadist disebutkan bahwa para penghuni neraka menahan rintihan mereka akibat azab yang sangat pedih karena takut akan celaan setan.

Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan : Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu. Sesungguhnya orangt-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih. (QS. Ibrahim [14] : 22)

Yang lebih menyedihkan, penghuni surga juga mencela para penghuni neraka itu.

Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan) : Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikan kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)? mereka (penduduk neraka) menjawab : Betul. Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu : Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al-Araaf [7] : 44)

Di dalam ayat lain disebutkan,

Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir. (QS. Al-Muthaffifiin [83] : 34)

Kepedihan keempat, barang kali ini yang paling naïf, penghuni neraka akan ditemani setan dan para penghuni neraka lainnya. Kalau para penghuni surga merasakan kelezatan dan keakraban dengan saling bertemu satu sama lain, maka para penghuni neraka justru sebaliknya. Mereka merasakan siksaan dengan pertemuan satu sama lain karena masing-masing mereka berada pada puncak kebencian dan kedengkian.

Hal ini digambarkan Allah SWT., dalam Al-Quran.
Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Ynag Maha Pemurah (Al-Quran),Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan), maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalani mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk, sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada Kami (di hari kiamat) dia berkata : Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, maka setan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia). (QS. Az-Zukhruf [43] : 36-38)


Semoga bermanfaat untuk saya pribadi dan saudara-saudaraku semuanya
Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar