Allah
yang menetapkan takdir kita
Maka Allah memiliki kuasa untuk mengubahnya, artinya takdir baru bagi kita
Mengubah takdir artinya Allah menggantikannya dengan takdir baru
Tetap, Allah yang menetapkan takdir
Rosulullah SAW bersabda : “
Maka Allah memiliki kuasa untuk mengubahnya, artinya takdir baru bagi kita
Mengubah takdir artinya Allah menggantikannya dengan takdir baru
Tetap, Allah yang menetapkan takdir
Rosulullah SAW bersabda : “
Tidak
ada yang dapat menolak takdir kecuali doa, dan tidak ada yang dapat menambah
umur kecuali kebaikan.” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nikmat suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri mengubah keadaan dirinya.” ( Al-Ra’du 13 : 11 )
Baik sangka merupakan akhlak yang terpuji, ada hikmahnya, dan banyak kebaikannya. Kita harus selalu berbaik sangka bahwa dalam setiap peristiwa ada rahmat Allah. Subhanallah! Dengan berbaik sangka bahwa di balik sakit ada rahmat, di setiap musibah ada hikmah dan di dalam kematian ada ridha Allah, maka kita akan bertambah dekat dengan Allah. Dengan baik sangka, takdir itu akan menjadi lebih baik, akan diterimanya dengan ikhlas, dan percaya bahwa takdir yang diberikan oleh Allah adalah yang terbaik. Hanya saja kita sering melihatnya dengan nafsu dan emosi. Sedangkan dalam nafsu ada dunia, dosa, dan kepentingan-kepentingan sesaat yang menyebabkan kita tidak nyaman melihat takdir dan selalu menyalahkan.
Tawakkal kepada Allah SWT. Setelah kita berikhtiar, berdoa dan berbaik sangka kemudian yang terakhir kita harus tawakkal.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
“Siapapun yang menyerahkan urusannya kepada Allah ( setelah ia berikhtiar, berdoa dan berkhusnuzhan ) niscaya Allah akan mencukupi kebutuhannya ( urusan berikutnya adalah urusan Allah ).” ( At-Thalaq 65 : 3 )
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nikmat suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri mengubah keadaan dirinya.” ( Al-Ra’du 13 : 11 )
Baik sangka merupakan akhlak yang terpuji, ada hikmahnya, dan banyak kebaikannya. Kita harus selalu berbaik sangka bahwa dalam setiap peristiwa ada rahmat Allah. Subhanallah! Dengan berbaik sangka bahwa di balik sakit ada rahmat, di setiap musibah ada hikmah dan di dalam kematian ada ridha Allah, maka kita akan bertambah dekat dengan Allah. Dengan baik sangka, takdir itu akan menjadi lebih baik, akan diterimanya dengan ikhlas, dan percaya bahwa takdir yang diberikan oleh Allah adalah yang terbaik. Hanya saja kita sering melihatnya dengan nafsu dan emosi. Sedangkan dalam nafsu ada dunia, dosa, dan kepentingan-kepentingan sesaat yang menyebabkan kita tidak nyaman melihat takdir dan selalu menyalahkan.
Tawakkal kepada Allah SWT. Setelah kita berikhtiar, berdoa dan berbaik sangka kemudian yang terakhir kita harus tawakkal.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
“Siapapun yang menyerahkan urusannya kepada Allah ( setelah ia berikhtiar, berdoa dan berkhusnuzhan ) niscaya Allah akan mencukupi kebutuhannya ( urusan berikutnya adalah urusan Allah ).” ( At-Thalaq 65 : 3 )
Allah
sangat senang terhadap hamba-Nya yang setelah berjuang dengan maksimal, lalu ia
menyerahkan sepenuhnya kepada Allah, apapun yang diberikan Allah ia terima
dengan lapang dada. Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
“Allah sangat senang/cinta/sayang kepada hamba-hamba-Nya yang menyerahkan urusannya kepada Allah.” ( Ali Imran 3 : 159 )
“Allah sangat senang/cinta/sayang kepada hamba-hamba-Nya yang menyerahkan urusannya kepada Allah.” ( Ali Imran 3 : 159 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar