“Barangsiapa yang senang
untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya),
maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim.”
At Tirmidzi & Ibnu
Majah dalam Jami’ dan sunan nya, no. 1865, no. 3663
Sungguh, silaturahim memang membukakan pintu
manfaat nan berkah kepada yang melakukannya. Menurut Abu Laits Samarqandi, di
dalam silaturahmi itu, sedikitnya ada sepuluh macam manfaat, yaitu:
1. Mendapatkan
ridho Allah SWT.
2. Membuat
orang yang dikunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai dengan sabda Rasulullah
SAW, "Amal yang paling utama adalah membuat seseorang berbahagia."
3. Menyenangkan
malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahmi.
4. Disenangi
oleh manusia.
5. Membuat
iblis dan setan marah.
6. Memanjangkan
usia.
7. Menambah
banyak rezeki dan berkah rejekinya.
8. Membuat
senang orang yang telah wafat. Sebenarnya mereka itu tahu keadaan kita yang
masih hidup, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka merasa bahagia
jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin hubungan baik.
9. Memupuk
rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa
kekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan.
10. Menambah
pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka
bersilaturahmi) akan selalu dikenang, sehingga membuat orang lain selalu
mendoakannya.
Mari bersama-sama kita aminkan. Semoga
kesepuluh hal di atas, tercurahkan untuk Anda dan saya, dalam setiap
silaturahim yang kita laksanakan.
Dan nikmat Tuhan yang
manakah yang engkau dustakan?
QS Ar-Rahman : 19
Manfaat silaturahim secara pribadi
Bagi saya pribadi, kunjungan ke rumah Pakde
Zuki tadi sore, sungguh menumbuhkan arti yang amat mendalam. Yaitu, betapa luar
biasanya nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita berupa otak. Sehingga
dengan nya, kita masih dapat berfikir dan merasakan. Kenapa?
Sebagaimana yang sudah diketahui oleh semua
orang, Anda, juga saya. Penderita stroke pasti berdampak pada dua
hal. Pertama adalah fisiknya, dan kedua ingatannya. Kalau saya lebih menganggap
kinerja otaknya mulai terjadi gangguan. Itulah yang di alami oleh Pakde Zuki.
Kondisi ini mulai terjadi waktu lebaran Idul
Fitri kemarin. Saat mendapat kabar beliau sakit, ibu mertua sempat
berkunjung. Ketika
bertemu dan menyapa, pakde merespon ”Kamu siapa? (beliau lupa nama ibu
mertua)” bahkan tadi, beliau agak sulit mengingat-ngingat nama saat kami
datang. Padahal kondisi beliau sudah mulai membaik.
Beliau menceritakan, pernah saat duduk di
depan tv, beliau lupa akan nama anak-anaknya. Tetapi, wajah-wajah (visual)
dalam kepalanya ada. Namun, susah sekali menyebutkan nama nya. Sekarang, untuk
hitung-hitungan sangat lambat sekali. Kemudian, mengingat nama tempatpun, agak
lama menemukan kliknya. Saat saya tanyakan, bagaimana yang terjadi dalam
pikiran? Beliau mejelaskan, hanya blank saja terkadang.
“Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (ni’matKu), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
QS-Ibrahim ; 7
Kita patut menysukuri
Rasanya sungguh sangat-sangat patut bagi saya
dan Anda untuk bersyukur. Sampai saat ini, Alhamdulillah Allah masih
menginzinkan kita bisa berfikir dan mengingatnya dengan baik. Meskipun saya
terkadang masih ada lupanya, namun melihat bagaimana ekspresi wajah beliau saat
berusaha mengingat, sungguh besar sekali nikmat yang masih Allah titipkan
kepada saya, juga Anda kan?
Oleh karena itu, sekali lagi, mari kita
bersyukur atas anugerah otak yang masih fresh ini. Dengan cara
mengoptimalkannya semaksimal mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar